Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan
Hari Rabu 18 Maret 2009 tepat pukul 10.45 Rombongan Komisi III DPR RI yang terdiri dari 9 orang anggota DPR RI yaitu Suripto Djoko Said (Ketua), Joseph Theodorus Pati, Yudo Paripurno, Daday Hudaya, Azlaini Agus, Muhammad Nasir Jamil, Ardy Muhammad, Asnawi Mardani Tahir, Birinus Joseph Rahawadan mendarat di El Fasher International Airport dengan menggunakan penerbangan UN. Rombongan disambut oleh Protokoler Wali Darfur Utara dan beberapa pejabat UNAMID antara lain Deputy Police Commissioner Brigjen Adeyemi Ogunjelusy, Protokoler UNAMID Mr. Mustapha Houssan, FPU Coordinator Mr. Hussein Al Hassan, Kasatgas FPU Indonesia Kombes Pol. Dr
s. Johni Asadoma, M.Hum beserta beberapa pejabat utama FPU Indonesia.
Dari bandara El Fasher, rombongan Komisi III langsung menuju ke kantor Wali Darfur untuk mengadakan pertemuan sekaligus mendapatkan masukan dari Pemerintah Sudan yang ada di Darfur. Pertemuan ini membahas tentang keberadaan UNAMID di Darfur dan langkah ke depan yang berkaitan dengan upaya perdamaian antara semua pihak yang bertikai dengan mediator dari UNAMID.
Dari bandara El Fasher, rombongan Komisi III langsung menuju ke kantor Wali Darfur untuk mengadakan pertemuan sekaligus mendapatkan masukan dari Pemerintah Sudan yang ada di Darfur. Pertemuan ini membahas tentang keberadaan UNAMID di Darfur dan langkah ke depan yang berkaitan dengan upaya perdamaian antara semua pihak yang bertikai dengan mediator dari UNAMID.
Ketua Rombongan Komisi III DPR RI Soeripto menyambut baik apa yang telah disampaikan oleh Chief of Staff maupun oleh Deputy Police Commissioner dan sangat berterimakasih atas segala kepercayaan yang telah diberikan kepada kontingen FPU Indonesia dalam menjalankan tugasnya di Darfur. Yang menjadi kendala dalam pengiriman kontingen FPU Indonesia kedua adalah masalah biaya/anggaran dari negara, karena saat ini Indonesia sedang dalam proses pemilu, sehingga anggaran banyak tersedot ke kegiatan pemilu. Mungkin setelah selesai pemilu nanti baru b
isa menindaklanjuti apa yang telah disampaikan oleh pejabat UNAMID tadi.
Selesai acara pertemuan dengan Pejabat UNAMID, selanjutnya rombongan bergerak menuju Super Camp, tempat dimana FPU Indonesia sementara tinggal. Selama dalam perjalanan ke Super Camp banyak pertanyaan timbul seputar kondisi di sekitar super camp. Akhirnya saya sendiri yang kebetulan mendampingi rombongan dalam bis UNAMID harus menjawab semua pertanyaan satu per satu dari anggota Komisi III DPR RI tersebut, sehingga mereka semua akan mendapat masukan yang konkrit tentang sikon yang ada di Darfur saat ini, khususnya El Fasher.
Sesampainya di base camp FPU Indonesia, rombongan disambut hangat oleh semua perwira dan seluruh anggota FPU Indonesia. Beberapa anggota sempat menengok kondisi tenda yang ditempati oleh anggota FPU Indonesia dan berdialog dengan anggota FPU Indonesia. Tepat pukul 13.15 seluruh anggota rombongan dijamu oleh FPU Indonesia untuk makan siang bersama. Dalam kesempatan makan siang bersama ini sempat terjadi pertanyaan yang menggelitik dari para anggota Dewan ini, apakah yang masak disini juga para Polisi yang sedang bertugas di sini? Untuk meyakinkan jawaban tersebut, maka diajaklah mereka menengok dapur umumnya FPU Indonesia, dimana semua proses masak-memasak murni dikerjakan oleh anggota yang bertugas sebagai koki di dapur, walaupun tadinya bersifat dadakan, namun sekarang sudah pada mahir masak di dapur semuanya.
Sesampainya di base camp FPU Indonesia, rombongan disambut hangat oleh semua perwira dan seluruh anggota FPU Indonesia. Beberapa anggota sempat menengok kondisi tenda yang ditempati oleh anggota FPU Indonesia dan berdialog dengan anggota FPU Indonesia. Tepat pukul 13.15 seluruh anggota rombongan dijamu oleh FPU Indonesia untuk makan siang bersama. Dalam kesempatan makan siang bersama ini sempat terjadi pertanyaan yang menggelitik dari para anggota Dewan ini, apakah yang masak disini juga para Polisi yang sedang bertugas di sini? Untuk meyakinkan jawaban tersebut, maka diajaklah mereka menengok dapur umumnya FPU Indonesia, dimana semua proses masak-memasak murni dikerjakan oleh anggota yang bertugas sebagai koki di dapur, walaupun tadinya bersifat dadakan, namun sekarang sudah pada mahir masak di dapur semuanya.
Diakhir acara, rombongan melakukan kegiatan kunjungan ke IDP Camp Abou Shouq untuk mengetahui sejauh mana kondisi para pengungsi korban perang di Darfur ini. Nampak wajah-wajah keheranan dari anggota rombongan Komisi III ketika melihat langsung kondisi pengungsi yang ditampung di IDP camp Abou Shouq yang sangat memprihatinkan. Dari IDP Camp Abou Shouq rombongan langsung bergerak menuju bandara untuk selanjutnya kembali ke Khartoum dalam rangka lanjutan lawatan ke Sudan.
Semoga apa yang telah dilihat langsung oleh Komisi III DPR RI tentang kondisi Darfur yang sebenarnya bisa memberikan informasi akurat kepada seluruh rakyat Indonesia dan dunia tentang bagaimana konflik Darfur itu selama ini.
Demikian laporan singkat dari El Fasher Darfur Sudan....
Sekian dan salam dari El Fasher
Komentar
wish u success always