Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Back to my habitat

Tak terasa sudah sebulan lebih saya kembali ke Indonesia, namun terkadang masih terbawa juga dalam mimpi suasana Darfur yang telah saya tinggalkan itu. Memang, setahun bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah tugas di wilayah konflik perang saudara, apalagi ini lokasinya berada di daerah gurun afrika sana. Terkadang saya juga masih harus menjawab email rekan-rekan FPU yang telah menggantikan saya di Darfur sana dan itu semua memang saya lakukan dengan sepenuh hati untuk membantu kesulitan rekan-rekan FPU pengganti. Selama saya masih bisa membantu, maka sepenuhnya akan saya lakukan, walaupun hanya sebatas saran dan celotehan lewat email atau FB aja. Hal ini semata-mata karena saya sadari sepenuhnya bahwa kesulitan akan selalu dihadapi oleh rekan-rekan FPU pengganti sebagaimana saya dulu sebagai FPU Indonesia pioner. Setelah tiba di Indonesia dan mendapat cuti dari Mabes Polri selama 12 hari kerja, maka rutinitas kerja di habitat lama saya yaitu Sekolah Bahasa Polri telah menanti. Di Seb

Indonesian FPU Medal Parade

Gambar
Hari ini Kamis 1 Oktober 2009, kami FPU Indonesia yang sedang melaksanakan tugas di El Fasher Darfur telah mendapatkan anugerah medali kehormatan dari PBB atas pelaksanaan tugasnya selama hampir setahun dalam mengemban misi perdamaian di Darfur di bawah bendera UNAMID (United Nations Mission in Darfur). Medali ini merupakan sebuah bentuk penghargaan PBB kepada Indonesia pada umumnya dan FPU Indonesia khususnya dalam kontribusinya mengemban misi perdamaian di Darfur. Kehadiran FPU Indonesia di Darfur menambah suasana baru dalam menciptakan sikon yang lebih kondusif lagi terutama di wilayah El Fasher Darfur Utara. FPU Indonesia di wilayah ini sebagai "single fighter", karena di wilayah Darfur Utara seharusnya ada 5 FPU, namun sejak setahun lalu hanya ada satu FPU saja yaitu FPU Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan beban tugas FPU Indonesia bisa dibilang "over-load" karena harus melaksanakan tugas sendirian di wilayah yang cukup luas di Darfur Utara. Namun dengan seg

Suka duka seorang UN Peace Keeper

Gambar
Menjadi seorang UN Peace Keeper sebenarnya bukanlah cita-cita saya sejak kecil, ini semata-mata karena kewajiban akan tugas saya sebagai seorang anggota Polri, maka perintah untuk melaksanakan tugas di misi perdamaian PBB harus saya laksanakan. Jadi semua ini hanya merupakan faktor kebetulan saja, karena saya dipercaya untuk mengemban tugas ini. Namun, sebelum perintah itu keluar, Mabes Polri akan mengedarkan Surat Telegram tentang rekrutmen anggota Polri untuk ditugaskan dalam misi perdamaian di bawah bendera PBB. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota Polri yang akan direkrut antara lain: a. Persyaratan administrasi, yaitu ada surat perintah dari Kepala Kesatuan untuk mengikuti seleksi ini. b. Sehat Jasmani dan Rohani, untuk syarat ini maka semua peserta harus ikuti tes kesehatan dan psikologi. c. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan komputer, untuk syarat ini maka semua peserta harus ikut tes bahasa Inggris di Sekolah Bahasa Polri Jakarta dan nantinya yang dinyata

Lebaran di Mission Area El Fasher

Gambar
Minggu, 20 September 2009 adalah hari bersejarah bagi kami anggota FPU Indonesia yang sedang bertugas di El Fasher Darfur Sudan, karena pada hari ini kita semua yang beragama Islam bisa merayakan Idul Fitri bersama di lingkungan Garuda Camp. Tak terasa ternyata sudah sebulan penuh puasa Ramadan telah dilaksanakan dan sekarang telah meninggalkan kita. Melaksanakan puasa Ramadan di El Fasher Darfur rasanya memang lebih berat, karena di bulan September ini cuaca panas dan badai gurun (Haboob) mulai tiba. Sehingga ujian bagi kami yang berpuasa memang betul-betul terasa sekali, terutama saat menjalankan patroli siang hari di tengah terik matahari yang menyengat. Namun inilah sebenarnya ujian yang sesungguhnya, apakah kami masih tetap istiqomah dengan perintah Alloh atau tidak. Menjelang berakhirnya bulan Ramadan, kami membentuk panitia kecil sebagai Amil Zakat di masjid At Taqwa FPU Indonesia Garuda Camp. Kegiatan ini semata-mata untuk menampung aspirasi rekan-rekan FPU Indonesia yang ingin

Ramadhan di bumi El Fasher

Gambar
Tak terasa Ramadhan tahun ini sudah sampai pertengahan, suasana puasa di negeri orangpun tak terasa, karena kita yang tinggal di Indonesia FPU Garuda Camp semuanya orang Indonesia dan mayoritas melaksanakan puasa. Yang membedakan nuansa Ramadhan kali ini hanya soal waktu puasa itu sendiri. Kalo di Indonesia biasanya makan sahur dilaksanakan sekitar jam 04.00 dan buka puasa sekitar jam 17.30 WIB, di El Fasher yang kebetulan saat ini masuk musim penghujan, makan sahur dilaksanakan sekitar jam 05.15 dan buka puasa sekitar jam 19.35 WEFA (waktu el fasher). Soal lamanya waktu puasa hanya beda sedikit, sekitar 15 menit. Suasana malam hari saat Taraweh bisa dikatakan hampir sama dengan suasana di Indonesia, hanya bedanya tidak ada hiruk-pikuk senda gurau anak-anak seperti kebanyakan saat Taraweh di Indonesia. Kegiatan selesai Tarawehpun juga sama seperti di Indonesia yaitu tadarus Qur'an dan juga kultum sebelum sholat witir. Maklum, namanya juga penugasan misi perdamaian PBB dan kami ting

INDO FPU 10 K

Gambar
INDO FPU 10 K adalah sebuah event Marathon 10 km yang diselenggarakan oleh Formed Police Unit (FPU) Indonesia dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-64. Inilah satu-satu event yang digelar pertama kali oleh FPU Indonesia yang melibatkan seluruh staf UNAMID baik pria maupun wanita. Untuk menarik minat para peserta, maka dalam event ini diberikan hadiah menarik kepada juara dari masing-masing kategori: pria dan wanita. Untuk juara satu hadiahnya berupa : sebuah camera digital Nikon CoolPix 10 MP+Piala+Sertifikat; juara dua hadiahnya berupa : sebuah DVD Portable+Piala+Sertifikat; juara tiga hadiahnya berupa : Tape Compo Polytron+Piala+Sertifikat. Agar event ini diketahui secara luas oleh seluruh staf UNAMID, maka panitia menyebarkan pengumuman lewat internet UNAMID (Intranet-Lotus Notes) dan juga melalui brosur yang ditempelkan di beberapa tempat yang strategis. Pendaftaran untuk para peserta dimulai sejak diumumkan lewat Internet UNAMID pada tanggal 30 Juli 2009 s/d 13 Agustus 2

Kunjungan Keith Ellison, anggota kongres Amerika Serikat ke Darfur

Gambar
Mendengar nama salah satu anggota kongres AS yang bernama Keith Ellison, saya jadi teringat sebuah buku milik kawan saya " mas Wahyu Nugroho " yang berjudul "Seeking Truth Finding Islam" karangan Anwar Holid yang diterbitkan oleh Mizania. Keith Ellison menjadi salah satu figure Muslim AS yang diceritakan sepak terjangnya dalam karir politiknya hingga akhirnya dia memilih menjadi Mualaf serta apa aktifitasnya setelah menjadi Mualaf. Dalam buku tersebuat diceritakan pula bahwa Keith Ellison adalah seorang Mualaf dan satu-satunya Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS dari Partai Demokrat-Petani-Buruh (Democratic-Farmer-Labor Party, DFL). Keith Ellison dilahirkan di Detroit, Michigan pada tanggal 4 Agustus 1963, nama lengkapnya Keith Maurice Ellison. Keith Ellison menjadi Mualaf pada umur 19 tahun saat kuliah di Wayne State University, tahun 1983. Dia begitu terilhami oleh buku "The Autobiography of Malcom X", salah satu tokoh Muslim Kulit Hitam dari

UNAMID

Gambar
Background The United Nations (UN) and the African Union (AU) raised the alarm on the crisis in Darfur in 2003. Finding a lasting resolution has been a top priority for the AU, UN Security Council and two consecutive Secretary-Generals. Under the auspices of the AU and with support of the UN and other international partners, the Darfur Peace Agreement (DPA) was signed on 5 May 2006. Intensive diplomatic and political efforts, including the present Sirte Talks led by the Special Envoys of the AU and UN, continue to bring the non-signatories into the peace process with the hope of getting subsequent agreements related to the DPA. The Secretary-General, in his statement to the Security Council, preceding adoption of Resolution 1769, stated that in establishing UNAMID as an impartial, neutral and independent mission, the international community would be sending a clear and powerful signal of the commitment to improve the lives of the people of Darfur and close this tragic chapter in Sudan’

Wisata Rohani ke Baitulloh Masjidil Haram

Gambar
Perjalanan saya kali ini adalah sebuah wisata rohani yang bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kami kepada Yang Maha Pencipta. Saya beserta 7 rekan lainnya berniat melaksanakan wisata rohani ini sudah sejak 6 bulan lalu, namun baru terlaksana kemarin dari tanggal 20 s/d 23 Mei 2009. Tadinya banyak diantara kami yang ragu, apakah niat suci kami ini nanti bisa berjalan mulus, mengingat pada bulan Maret 2009 lalu, dua orang rekan kami yang mencoba untuk melaksanakan perjalanan umroh terpaksa dibatalkan karena visa umrohnya tidak di-ACC oleh Kedubes Arab Saudi di Khartoum Sudan. Untuk rombongan kedua yang merencanakan umroh bulan Mei 2009 kemarin semuanya berjumlah 8 orang, dan kebetulan saya sendiri yang diberi amanah oleh rekan-rekan lainnya untuk menjadi ketua rombongan, karena saya dianggap sudah tahu seluk beluk proses pengurusan visa dan proses perjalanan ke Baitulloh. Maka, dengan segala tekad dan kemauan yang keras untuk bisa memenuhi panggilan Alloh SWT, akhirnya pada tanggal 14

FPU Indonesia Garuda Camp

Gambar
Sejak 1 Mei 2009, FPU Indonesia resmi menggunakan base camp permanent yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dan diberi nama "FPU Indonesia Garuda Camp" untuk memperkenalkan identitas Indonesia yang berlambang Garuda Pancasila. Base camp ini dibangun mulai November 2008 dan baru bisa selesai untuk bisa ditempati kemarin 1 Mei 2009 dengan segala kondisi kekurangan yang ada disana-sini tentunya. Kendala utama dalam pembangunan base camp ini adalah kurangnya SDM para pekerja lokal di Darfur, sehingga untuk mengerjakan base camp yang menempati lahan kurang lebih 100m x 100m diperlukan waktu yang lama sekali. Disamping itu, kendala material yang mahal harganya dan susah didapat juga merupakan faktor pendukung keterlambatan penyelesaian pembangunan base camp ini. Garuda Camp merupakan base camp termewah yang ada di Darfur, sehingga banyak dari kontingen negara lain yang menjadikan base camp ini sebagai rujukan (prototype) base camp lainya, terutama base camp untuk pasukan Polisi U