Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kerta Raharjo

Gambar
Konsep pemikiran budaya Jawa "Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentrem Kerta Raharjo" adalah sebuah pola pikir yang terintegritasi (integrated concept) yang dituangkan sebagai perwujudan rasa syukur kepada ALLOH SWT atas segala limpahan rahmatNya berupa kesuburan tanah di Pulau Jawa dan keindahan alamnya serta kelengkapan aneka ragam flora dan faunanya. Oleh para orang tua kita, perwujudan rasa syukur ini dituangkan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep Tata Tentrem Kerta Raharjo. Konsep ini mengajarkan agar kita selalu menjaga ketertiban (tertata) baik dalam kehidupan di masyarakat maupun dalam rumah kita sendiri yang dimulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Harapannya adalah agar terjadi keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari lingkungan rumah kita sendiri sampai tataran yang paling luas yaitu negara.  Tentrem adalah suatu kondisi atau keadaan yang membuat setiap orang merasa nyaman, tenang dan senang untuk menikmati kondisi tersebut karena tidak ada hal y

Menyikapi Tradisi Mudik Riyoyoan Bareng

Gambar
Mudik merupakan tradisi turun-turun di tanah Jawa yang konon katanya telah diwariskan oleh sesepuh dari jaman Kerajaan Islam Mataram dulu. Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya jaman, maka tradisi mudik inipun juga menyesuaikan dengan sikon yang ada, namun intinya adalah menyambung tali silaturahmi yang telah lama terputus akibat jarak yang terpisah oleh laut dan pulau. Ternyata tradisi mudik tidak hanya milik kaum muslim aja, karena tradisi ini seolah sudah dilegalkan oleh Pemerintah dengan memberikan kebijakan Libur Nasional yang artinya semua masyarakat juga menikmati suasana libur nasional itu. Bagi orang Jawa yang telah lama merantau, tidak peduli itu muslim atau non muslim semua pasti akan memanfaatkan momen libur nasional di hari lebaran ini untuk menengok kembali sanak-kadang yang ada di kampung halaman di Jawa, sehingga ketika hari lebaran tiba, seolah lebaran itu bukan hanya milik kaum muslim saja, tapi semua wong Jowo sudah membaur jadi satu ikatan yang disebut