Wisata Rohani ke Baitulloh Masjidil Haram

Perjalanan saya kali ini adalah sebuah wisata rohani yang bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kami kepada Yang Maha Pencipta. Saya beserta 7 rekan lainnya berniat melaksanakan wisata rohani ini sudah sejak 6 bulan lalu, namun baru terlaksana kemarin dari tanggal 20 s/d 23 Mei 2009. Tadinya banyak diantara kami yang ragu, apakah niat suci kami ini nanti bisa berjalan mulus, mengingat pada bulan Maret 2009 lalu, dua orang rekan kami yang mencoba untuk melaksanakan perjalanan umroh terpaksa dibatalkan karena visa umrohnya tidak di-ACC oleh Kedubes Arab Saudi di Khartoum Sudan. Untuk rombongan kedua yang merencanakan umroh bulan Mei 2009 kemarin semuanya berjumlah 8 orang, dan kebetulan saya sendiri yang diberi amanah oleh rekan-rekan lainnya untuk menjadi ketua rombongan, karena saya dianggap sudah tahu seluk beluk proses pengurusan visa dan proses perjalanan ke Baitulloh. Maka, dengan segala tekad dan kemauan yang keras untuk bisa memenuhi panggilan Alloh SWT, akhirnya pada tanggal 14 April 2009, kami ber-8 menitipkan pasport dan uang tiket kepada AKP Fidelis yang sedang berangkat cuti ke Indonesia, untuk selanjutnya diserahkan kepada Ustadz Mirwan dan Ustadz Badrus di Khartoum, dalam rangka proses pengajuan visa masuk ke Saudi Arabia.
Kalau sebelumnya rekan kami gagal memperoleh visa umroh, maka kali ini kami ber-8 mencoba dengan menggunakan visa transit dengan durasi tinggal selama 72 jam (3 hari).
Seminggu setelah saya menitipkan semua persyaratan untuk visa, selanjutnya saya menghubungi ustadz Mirwan, ternyata dari pihak Saudi Airline memberikan waktu pengurusan pada tanggal 5 Mei 2009. Akhirnya, kami berdelapan harus sabar menunggu informasi terbaru tentang ajuan visa kami sampai tanggal 5 Mei 2009 juga. Wah, kayaknya ujian kesabaran sudah mulai diujikan kepada kami semua, sehingga kami harus menunggu 14 hari lagi untuk mendengar informasi terbaru tentang visa kami. Pada tanggal 5 Mei 2009 kami baru dapat info bahwa semua persyaratan sudah diajukan ke Saudi Embassy melalui Saudi Airline, namun kepastian dapat tidaknya ajuan visa kami, masih menunggu sampai tanggal 8 Mei 2009. Lagi-lagi kesabaran kami betul-betul diuji dari awal. Sehari sebelumnya, ada satu orang rekan kami yang menyusul untuk mengurus visa transit dan ikut umroh, sehingga sekalian menunggu satu berkas ini supaya tidak tercecer pengurusannya. Dan, saat yang ditunggu-tunggu itupun tiba, akhirnya saya dapatkan informasi dari ustadz Mirwan bahwa ajuan visa kami ber-8 ditolak oleh Saudi Embassy di Khartoum dengan alasan bahwa kami masa tinggalnya di Sudan masih kurang dari setahun. MasyaAlloh........, kami ber-8 bagai disambar petir disiang bolong. Rencana suci untuk berumroh.....hanya tinggal impian saja. Akhirnya, informasi itupun harus saya sampaikan kepada semua rekan-rekan yang lainnya, dan ternyata benar, semuanya langsung heboh, karena khawatir akan mengalami nasib yang sama seperti yang dulu, yaitu batal berangkat umroh. Namun, saya mencoba untuk memberikan pencerahan kepada rekan-rekan yang lainnya, bahwa ini semua adalah kehendak Alloh SWT dan tidak ada seorangpun yang mampu mengubahnya, tapi saya berjanji akan tetap minta ustadz Mirwan untuk bicara langsung ke Manager Saudi Airline di Khartoum agar sepenuhnya bisa membantu kami untuk bisa berangkat umroh, walaupun hanya 3 hari saja.
Akhirnya, kamipun harus menunggu kepastian itu sampai tanggal 11 Mei 2009. Wah, sudah berapa kali kesabaran kami diuji terus, mudah-mudahan kesabaran kami tidak akan pernah habis yaa Alloh untuk menghadapi ujian dariMu. Sambil menunggu sampai tanggal 11 Mei 2009 tiba, maka saya mengambil inisiatif untuk melaksanakan latihan manasik bersama setiap malam selepas sholat isya', dengan harapan supaya nantinya bisa lancar melaksanakan ibadah umroh.
Dan, saat yang telah ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga, sebelum saya ditilpun oleh ustadz Mirwan, maka saya inisiatif untuk menghubunginya, dan langsung saya tanyakan tentang nasib ajuan visa kami, dan Alhamdulillah ternyata akhirnya Alloh mengabulkan do'a kami, sehingga kami ber-8 berhasil dapat visa transit 3 hari untuk melaksanakan umroh. Suasana langsung berubah ceria dari raut wajah rekan-rekan yang akan ikut umroh. Akhirnya, kami ber-8 pun semakin bersemangat untuk melanjutkan latihan manasik umroh sampai hari keberangkatan. Pada tanggal 19 Mei 2009 tepat pukul 14.30 waktu EL Fasher, kami ber-8 meninggalkan base camp kami untuk berangkat cuti pulang ke Indonesia, setelah melaksanakan tugas di El Fasher Darfur selama 7 bulan sejak 12 Oktober 2008 lalu.
Dengan menggunakan pesawat Boeng MD 81/83 tepat pukul 17.30 kami take off meninggalkan kota El Fasher menuju ke Khartoum dan menginap semalam di Hotel Dong Tu Khartoum untuk selanjutnya berangkat ke Jeddah pada tanggal 20 Mei 2009 tepat pukul 15.30 waktu Khartoum. Alhamdulillah, ternyata Alloh masih menyayangi kami semua, sehingga perjalananan kami lancar dan tidak mengalami kendala yang berarti. Perjalanan Khartoum - Jeddah ditempuh selama sekitar 2 jam. Kami menggunakan maskapai penerbangan Saudi Arabia dengan pesawat Boeing 747-168 dan mendarat di Jeddah International Airport sekitar pukul 17.40 waktu jeddah. Selanjutnya kami harus melalui pemeriksan "Passport Control", sehingga harus antri lumayan lama. Saat kami sedang menunggu antrian, kami melihat banyak sekali rombongan TKW Indonesia yang baru tiba dan mereka langsung menuju "Passport Control" bagian Residence, artinya bagian penduduk/pemukim di Saudi Arabia. Pas giliran kami tiba, ternyata kartu imigrasi yang kami isi salah semua, sehingga kami diminta untuk ganti kartu, yang tadinya kartu umroh, berubah jadi kartu kunjungan "Visit Card". Terpaksa kami semua harus mengisi blangko lagi dan selanjutnya melaksanakan proses paspor control satu per satu. Untuk semua pendatang yang masuk Saudi Arabia harus melalui proses pengambilan foto dan sidik jari, namun saat saya mendapat giliran dan saya tunjukkan paspor dinas saya, serta diketahui pekerjaan kami ber-8 adalah Murur (Polisi) maka proses pengambilan foto dan sidik jari jadi ditiadakan dan langsung selesai dengan pengisian dan penyerahan blangko imigrasi tadi. Alhamdulillah, berkat kesabaran kami, akhirnya Alloh berikan kemudahan bagi kami juga. Akhirnya saat terdengar adzan maghrib, seluruh rombongan sudah selesai melaksanakan "Passport Control", kemudian kami ber-8 keluar menuju ruang "Exit" dan disana telah hadir ustadz H. Saifuddin Mahsoem dan ustadz Mujib yang akan membimbing kami selama 3 hari melaksanakan ibadah umroh. Sejenak kami bergantian melaksanakan sholat maghrib dan isya' berjama'ah di musholla bandara. Setelah selesai semua, selanjutnya kami keluar bandara dan melanjutkan perjalanan ke Jeddah dengan menggunakan mini bus Toyota Hi-Ace.
Hari-1
Selama dalam perjalanan kami melafalkan talbiyah, tahlil, istighfar bersama-sama dengan dibimbing oleh ustadz Mujib. Suasana malam hari dari Jeddah ke Mekkah sangat indah sekali, lampu-lampu bertebaran seolah tiada habisnya dan kadang yang membuat kita heran adalah semua tempat diterangi dengan listrik yang terkesan pemborosan kalau menurut pandangan saya. Namun itulah Saudi Arabia, negara kaya raya yang seolah tak akan pernah habis hartanya. Perjalanan Jeddah - Mekkah hanya ditempuh dalam waktu 1,5 jam saja, itupun diselingi dengan istirahat sejenak untuk ke toilet atau kebutuhan lainnya.Di Mekkah kami menginap di Hotel Rawabi Al-Bustan, lokasinya di belakang Hotel Hilton dengan jarak sekitar 300 meter dari Masjidil Haram. Alhamdulillah, hotel kami sangat dekat, sehingga kami setiap saat bisa ke Masjidil Haram untuk sholat 5 waktu berjama'ah yang mana pahalanya 100.000 kali lipat dibandingan sholat di tempat lain. Kami ber-8 menempati 2 kamar, tiap kamar berisi 4 tempat tidur, serta mendapatkan fasilitas makan (masakan Indonesia) 3 kali sehari. Biaya yang harus kami keluarkan sebesar US $ 275 untuk akomodasi selama tiga hari serta trasport Jeddah-Mekkah PP (sudah termasuk transportasi Ziarah ke tempat-tempat bersejarah). Setelah tiba di hotel, kami langsung makan malam. Setelah selesai makan malam selanjutnya kami melaksanakan umroh wajib (bagi yg belum pernah umroh & haji). Dengan dibimbing oleh ustadz Mujib, kami meinggalkan hotel menyusuri jalanan yang penuh sesak dengan lautan manusia mengarah ke Masjidil Haram. Dan, Subhanalloh....... akhirnya "aku penuhi panggilanMu yaa Alloh......Labaik Allohumma Labaik.....". Masjidil Haram ternyata sudah berada di depan mata kami dan seolah tidak percaya kalau akhirnya kami telah tiba di Masjidil Haram, tempat yang sangat dirindukan oleh seluruh muslim sedunia. Tak lama kemudian kami menyusuri halaman Masjidil Haram yang terbuat dari lantai marmer, dan akhirnya tibalah saatnya untuk masuk Masjidil Haram. Sejenak kami berdo'a sebelum masuk Masjidil Haram sebagaimana yang diajarkan oleh Rasul SAW "Bismillahi, washolatu wassalamu alaa Rasulillah, Allohummaftahli abwaaba rohmatik..." kemudian melangkahkan kaki kanan memasuki pintu Masjidil Haram. Selanjutnya kami menyusuri ruang dalam masjid dan kemudian Subhanalloh.....akhirnya aku sadari bahwa "Engkau penuhi do'aku kepadaMu untuk bisa kembali ke baitulloh ini....yaa Alloh....". Ya, saya ternyata sudah berada dalam lingkungan thawaf di sekitar Ka'bah. Maka akhirnya kami ber-8 dengan dibimbing oleh Ustadz Mujib melaksanakan thawaf dengan keliling Ka'bah sebanyak 7 x. Putaran pertama s/d ketiga dengan lari kecil dan selanjutnya dengan berjalan santai. Selesai thawaf dilanjutkan dengan berdo'a di Multazam kemudian sholat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim. Walaupun ini masih di luar bulan haji dan romadlon, ternyata suasana Masjidil Haram tidak pernah sepi dari orang-orang yang bermunazat kepada Alloh. Hanya sinar matahari dan lampu listrik saja yang membedakan suasana siang dan malam, sehingga suasana terang benderang selalu menyelimuti masjidil haram.
Setelah selesai sholat sunnah 2 reka'at di belakang maqam Ibrahim, selanjutnya menuju bukit Shafa untuk melaksanakan sa'i yang dimulai dari bukit Shafa menuju bukit Marwah sebanyak 7 x putaran dan diakhiri dengan tahalul (memotong rambut). Setelah selesai semua rangkaian umroh, maka kami kembali pulang ke hotel dan ternyata tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 00.30 waktu Mekkah (pukul 04.30 wib).
Hari-2
Hari kedua di Mekkah kami awali dengan bangun pagi jam 02.30 selanjutnya setelah mandi kami segera berangkat ke Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat malam (tahajut) dan persiapan sholat subuh. Tepat pukul 03.30 terdengar adzan sholat fajar, adzan ini untuk menandai datangnya fajar pagi sebelum sholat subuh dilaksanakan, bedanya hanya tanpa penggunaan kata "assholatu khoirum minanaum".
Satu jam kemudian terdengarlah adzan sholat subuh dan sekitar sepuluh menit kemudian terdengar iqomat untuk melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat subuh kami kembali ke hotel dan langsung sarapan pagi. Setelah sarapan kami, kami melanjutkan jalan-jalan ziarah ke gua Tsur, gua Hiro, Jabal Rohmah, Arofah dan Minna dan kemudian ke Masjid Ji'ronah (miqot). Selesai ziarah kami langsung balik ke Mekkah untuk persiapan sholat dluhur. Sekitar pukul 11.30 kami berangkat ke Masjidil Haram untuk mengikuti sholat dluhur berjama'ah. Kami berupaya untuk selalu menjaga sholat 5 waktu di Masjidil Haram, karena saat inilah kami semua mendapatkan kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Sekitar pukul 12.20 adzan dluhur berkumandang, dan sepuluh menit kemudian iqomat diperdengarkan. Setelah selesai sholat dluhur berjama'ah, kami kembali ke hotel untuk makan siang, selanjutnya istirahat sejenak untuk persiapan sholat ashar.
Sekitar pukul 14.45 kami keluar dari hotel untuk mengikuti sholat ashar, kali ini kami berada di Masjidil Haram agak lama sampai selesai sholat isya' sekalian. Selesai sholat isya' kami kembali ke hotel untuk makan malam dan selanjutnya melaksanakan umroh sunnah bersama, kecuali saudara Misman saja yang tidak ikut. Kali ini umroh sunnah mengambil miqot dari masjid Tan'im yang berjarak sekitar 6km dari Mekkah. Perjalanan ke Tan'im menggunakan bis yang biasa melayani trayek Mekkah - Tan'im dengan harga tiket 2 real saja (Rp 5000). Dari Tan'im ke Mekkah kami menggunakan mobil Toyota Hiace (taksi) dengan ongkos 2 real juga. Selanjutnya mulailah rangkaian kegiatan umroh dilaksanakan dimulai dari thawaf sampai dengan sa'i yang diakhiri dengan tahalul. Kali ini waktu yang kami tempuh lumayan lebih lama, sekitar jam 01.30 kami baru selesai. Sebagian dari kami ada yang memilih pulang ke hotel, namun saya beserta mas Wahyu, Kusnan dan Suharno memilih istirahat tidur di dalam Masjidil Haram sambil menunggu adzan fajar. Setelah adzan fajar dikumandangkan, kami dibangunkan oleh petugas masjid untuk persiapan sholat, dan mungkin karena terlalu capek serta ngantuk, akhirnya kamipun hanya sempat sholat fajar saja tanpa sholat tahajut lagi, karena mata memang tidak bisa diajak kompromi lagi. Kemudian terdengar adzan subuh, sehingga kami segera buka mata lagi untuk ambil wudhu dengan zam-zam (malas keluar ke tempt wudhu yang jauh, takut susah masuknya dan gak kebagian tempat lagi). Setelah sholat subuh, kami langsung balik ke hotel untuk sarapan pagi kemudian pembalasan dengan istirahat tidur sampai menjelang sholat Jum'at.
Hari-3
Sekitar pukul 11.30 kami berangkat ke Masjidil Haram untuk mengikuti sholat Jum'at. Dan, Masyalloh....., sejak kami tiba di halaman masjid, ternyata sudah lumayan banyak jama'ah yang datang, dan akhirnya saya, mas Wahyu, Suharno mengambil tempat di lantai 2. Akhirnya kamipun terpencar sendiri-sendiri untuk mencari tempat yang masih kosong. Alhamdulillah akhirnya sholat Jum'at di Masjidil Haram sudah kami laksanakan dengan lancar, selanjutnya kami balik ke hotel untuk makan siang dan istirahat sejenak untuk persiapan sholat ashar. Kami betul-betul menikmati hari-hari yang kami lalui hanya dengan "makan-tidur-ibadah" saja, sehingga sejenak bisa melupakan kesibukan urusan dunia yang seolah tak ada habisnya. Sekitar pukul 14.45 kami kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat ashar dan kali ini kami menyempatkan untuk thawaf sunnah selesai sholat ashar. Sambil menunggu maghrib dan isya' kami mengisi kegiatan dengan baca qur'an dan dzikir. Setelah sholat isya' selesai kami balik ke hotel untuk makan malam dilanjutkan istirahat karena besoknya kami akan berangkat ke Jeddah untuk kembali ke tanah air.
Hari-4
Kami mengawali kegiatan hari terakhir dengan melaksanakan sholat tahajut dan subuh berjama'ah di Masjidil Haram, setelah sholat subuh selesai, kami melaksanakan thawaf wada' sebagai tanda perpisahan kami dengan baitulloh Ka'bah, selanjutnya balik ke hotel untuk sarapan pagi. Selesai sarapan kami istirahat dan disepakati pukul 09.30 kami akan check-out dari hotel untuk selanjutnya berangkat ke Jeddah untuk ziarah ke tempat-tempat bersejarah sebelum check-in di bandara internasional Jeddah. Selama di Jeddah kami mengunjungi makam Siti Hawa, Masjid Qishas, Masjid Terapung, Laut Merah dan Mall di Jeddah. Sempat terjadi insiden kecil yaitu paspornya Suharno hilang saat ustadz Saifuddin minta untuk mengumpulkan paspor. Kami semua memutuskan kembali ke lokasi masjid terapung dan alhamdulillah akhirnya paspornya Suharno ditemukan di dekat lokasi masjid terapung tadi. Setelah itu kami langsung menuju ke bandara internasional Jeddah untuk check-in guna melanjutkan perjalanan ke tanah air. Tepat pukul 18.55 kami semua meninggalkan Jeddah dengan menggunakan maskapai Saudi Arabia dan alhamdulillah serangkaian kegiatan wisata rohani kami telah berjalan lancar semuanya.




Sekian


Wassalam

Komentar

Aisyah ar rasyiid mengatakan…
wah pegel semua! tetep semangat ayah! (aisyah ar rasyiid)
Wahyu Handoko mengatakan…
Very great journey...top banget ceritany saya suka 'petualangan' macam ini. Insya Allah selalu diberi keberkahan...

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan

Pendidikan Pengembangan Spesialis Bahasa di Sebasa Polri 2010 Gel. I

Security Certification Program Course 96 Nairobi, Kenya