INDO FPU 10 K

INDO FPU 10 K adalah sebuah event Marathon 10 km yang diselenggarakan oleh Formed Police Unit (FPU) Indonesia dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-64. Inilah satu-satu event yang digelar pertama kali oleh FPU Indonesia yang melibatkan seluruh staf UNAMID baik pria maupun wanita. Untuk menarik minat para peserta, maka dalam event ini diberikan hadiah menarik kepada juara dari masing-masing kategori: pria dan wanita. Untuk juara satu hadiahnya berupa : sebuah camera digital Nikon CoolPix 10 MP+Piala+Sertifikat; juara dua hadiahnya berupa : sebuah DVD Portable+Piala+Sertifikat; juara tiga hadiahnya berupa : Tape Compo Polytron+Piala+Sertifikat. Agar event ini diketahui secara luas oleh seluruh staf UNAMID, maka panitia menyebarkan pengumuman lewat internet UNAMID (Intranet-Lotus Notes) dan juga melalui brosur yang ditempelkan di beberapa tempat yang strategis. Pendaftaran untuk para peserta dimulai sejak diumumkan lewat Internet UNAMID pada tanggal 30 Juli 2009 s/d 13 Agustus 2009. Sampai akhir waktu pendaftaran, tercatat 69 peserta pria dan 10 peserta wanita.
Tapi sebelumnya, panitia mendapat komplain dari seorang staf Human Right UNAMID, karena penyelenggaraan event ini terkesan ada diskriminasi antara pria dan wanita. Dia komplain kenapa wanita hanya 5 km, sedang pria 10 km? Kenapa tidak diberikan kebebasan memilih 10 km utk wanita kalau dia mau ikut yang 10 km, dll. Akhirnya, saya coba jelaskan ke dia bahwa panitia tidak pernah ada niat untuk diskriminasi kepada para peserta, tapi ini semua untuk memudahkan panitia dalam mengontrol peserta yg ikut dan juga menghindari adanya harrasment bagi peserta wanita. Namun ternyata penjelasan saya ini rupanya tidak memuaskan dia, sehingga akhirnya dia minta bicara sendiri dengan Komandan FPU Indonesia, dia mau komplain tentang hal ini. Akhirnya, panitia INDO FPU 10 K tetap memutuskan bahwa pelaksanaan lomba marathon INDO FPU 10 K tetap seperti semula, yaitu kategori pria 10km dan wanita 5km. Menjelang berakhirnya masa pendaftaran peserta, telah tercatat sebanyak 69 peserta pria dan 10 peserta wanita yang mendaftar.
Jum'at, 14 Agustus 2009, tepat pukul 15.00 datanglah serombongan anggota dari Rwanda Batalion 15 Zam Zam dan selanjutnya disusul para peserta lainnya. Akhirnya semua panitia segera berkumpul lebih awal satu jam dari jadwal semula. Semua peserta yang telah hadir langsung diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berupa tensi darah dan denyut nadi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada peserta yang kurang memenuhi syarat kesehatan, mengingat cuaca di El Fasher panas sekali walaupun sudah sore. Setelah semua peserta selesai pemeriksaan kesehatan dan pembagian nomor dada, selanjutnya semuanya mendapatkan pengarahan dari Komandan FPU Indonesia dan dilanjutkan dengan tehnical meeting. Selesai tehnical meeting, khusus peserta pria dipersilakan untuk persiapan di garis start. Untuk peserta pria sejumlah 49 orang diberangkatkan pertama, ditandai dengan pengibaran bendera start langsung oleh Komandan FPU Indonesia dan 10 menit kemudian disusul 7 peserta putri diberangkatkan dari garis start.
Begitu bendera start dikibarkan, seluruh peserta langsung berpacu untuk meraih posisi terdepan. Pelari pria dari Rwanda Batalion 15 Zam Zam mendominasi posisi terdepan disusul dari Egypth dan Kenya. Untuk peserta wanita yang hanya diikuti 7 peserta, posisi terdepan sejak dari start dipimpin oleh Yoko Matsumoto dari UNHCR El Fasher, disusul Maria Luisa Bascur dari Human Right Office UNAMID dan Modibedi dari Afrika Selatan. Pelari-pelari Indonesia yang terdiri dari anggota FPU Indonesia sendiri nampaknya harus puas berada dibelakang para pelari Afrika. Cuaca panas dan debu rupanya sangat mempengaruhi kondisi fisik para pelari Indonesia. Dalam event ini panitia juga menyiapkan 3 buah ambulance untuk mengantisipasi apabila ada peserta yang jatuh pingsan. Di KM 5 juga disediakan pos air minum bagi peserta, mengingat cuaca masih terasa cukup panas walaupun sudah menunjukkan pukul 17.30 waktu EFA. Beberapa peserta sempat ada yang tumbang dan terpaksa harus dibawa ke ambulance untuk mendapatkan pertolongan medis.
Rupanya para pelari Afrika ini tidak main-main dalam mengikuti lomba Marathon Indo FPU 10K, hal ini bisa dilihat dari sejak permulaan start sampai garis finish mereka berlari bagaikan seekor cheetah Afrika yang sedang mengejar mangsanya. Hadiah yang disediakan oleh panitia ternyata cukup ampuh untuk memberi rangsangan bagi para pelari, sehingga mereka berlomba untuk meraih posisi 1,2 dan 3. Namun untuk peserta wanita, ternyata dominasi pelari kulit hitam Afrika kalah dengan pelari dari Jepang Yoko Matsumoto UNHCR El Fasher Office. Dari 7 peserta wanita, satu orang tumbang sehingga hanya 6 orang yang berhasil masuk finish. Sedangkan untuk peserta pria dua orang masuk ambulance dan satu orang mengundurkan diri di tengah perjalanan, langsung pulang ke rumahnya. Begitu peserta pertama memasuki garis finish, para penonton langsung bersorak-sorak terutama suporter dari Rwanda Batalion 15 Zam Zam. Mereka langsung berkumpul di tengah lapangan apel sambil melakukan tari-tarian khas Afrika bersama-sama.
Suasana tambah meriah karena banyak juga para penonton lainnya yang ikut gabung menari bersama, bahkan beberapa anggota pasukan FPU Indonesia dengan seragam lengkap full gear ikut juga larut dalam kegembiraan bersama Rwanda Batalion. Inilah suasana akhir pekan bagi staf UNAMID yang cukup meriah selama 10 bulan kami bertugas di El Fasher. Bahkan banyak peserta yang mengucapkan terima kasih kepada kami FPU Indonesia karena bisa menghibur seluruh staf UNAMID terutama Internasional Stafnya yang sangat haus sekali akan hiburan. Memang El Fasher adalah sebuah kota kecil dan tidak ada sama sekali fasilitas hiburan bagi para staf UNAMID kecuali hanya berolah raga saja.
Hari-hari di El Fasher hanya dilalui dengan kegiatan yang monoton dan didukung dengan kondisi iklim yang panas serta kering membuat staf UNAMID lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor atau di rumah serta kadang harus dengan berolah raga supaya tetap fit kondisinya.
Sekitar pukul 18.30 semua peserta sudah memasuki garis finish dan selanjutnya dilakukan penyerahan hadiah lomba oleh Komandan FPU Indonesian Kombes Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum. Untuk peserta pria juara 1 Nzirorera Sylverien dari Rwanda Batalion, disusul ElSaid Shaaban Mohamed dari Egypt Engineering Coy dan juara 3 Ntigurirwa Dominique dari Rwanda Batalion. Untuk peserta wanita, juara 1 diraih oleh Yoko Matsumoto UNHCR Officer El Fasher Darfur, juara 2 N. Modibedi dari Afrika Selatan Batalian dan juara 3 Maria Luisa Bascur warga negara Chile dari Human Right Office UNAMID. Maria inilah yang tadinya komplain ke panitia karena panitia dianggap diskriminasi antara peserta pria dan wanita. Acara dilanjutkan dengan makan bersama bagi seluruh peserta dengan menu andalan FPU Indonesia adalah nasi goreng kambing dan minuman es buah.
Event Indo FPU 10 K yang pertama kali digelar ini dinilai oleh banyak pihak sebagai suatu event yang paling akbar digelar di UNAMID El Fasher sehingga keberhasilan penyelenggaraan event ini telah menghapuskan semua rasa lelah dan capek yang selama ini dialami oleh panitia sejak dari persiapan sampai akhir acara Indo FPU 10 K.
Apresiasi yang telah diberikan oleh para peserta kepada FPU Indonesia semakin meningkatkan semangat kerja anggota dalam menjalankan tugas sehari-hari untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Akhirnya saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh rekan-rekan FPU Indonesia yang telah rela mengorbankan waktu dan tenaganya sejak awal dan sampai akhir penyelenggaraan event ini dan semoga keberhasilan ini dapat memacu lebih baik lagi kinerja kita semua untuk menjadi lebih baik dan lebih profesional dalam menghadapi tugas-tugas ke depan yang semakin menantang.





Sekian
Salam dari El Fasher Darfur Sudan










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan

Pendidikan Pengembangan Spesialis Bahasa di Sebasa Polri 2010 Gel. I

Security Certification Program Course 96 Nairobi, Kenya