Buta Huruf di era Globalisasi

Pagi tadi saya mengikuti ceramah pembekalan pendidikan di kantorku Sekolah Bahasa Polri dengan pembicara Dr. Suseno, M.Pd seorang Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sebelum memulai ceramahnya, beliau menyampaikan sebuah cerita kepada seluruh audiens dan kemudian selesai cerita dia mengajukan beberapa pertanyaan kepada para audiens. Cerita ini semata-mata hanya untuk pencairan suasana (Ice Breaking) dan melatih kepekaan pendengaran dan otak kanan/kiri kita semua yang mendengarkan. Apa yang disampaikan oleh beliau sebenarnya adalah untuk memotivasi para siswa yang saat ini sedang belajar bahasa asing agar bisa merubah pola pikirnya bahwa belajar bahasa asing itu sulit menjadi belajar bahasa asing itu mudah. Selama ini kita sudah banyak dicekoki dengan anggapan dan pikiran bahwa bahasa asing itu susah, sehingga sering dihindari. Menurut beliau kalau 10 tahun atau 20 tahun lalu, yang dikatakan buta huruf (illiterate) adalah orang yang tidak bisa baca dan tulis. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka yang dinamakan buta huruf di era globalisasi sekarang ini adalah orang yang tidak melek komputer dan tidak melek bahasa asing serta tidak mampu melakukan belajar mandiri. Sehingga orang-orang yang seperti ini akan tergilas dengan sendirinya oleh perubahan jaman. Selanjutnya, seseorang itu harus memiliki minimal 4 ketrampilan seperti bisa mengoperasionalkan komputer, menguasai salah satu bahasa internasional (Inggris, Perancis, Mandarin, Arab), bisa menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan tehnologi secara tepat dan mampu memotivasi diri sendiri untuk melakukan perubahan yang lebih baik sehingga bisa bersaing dengan orang lain.
Sayangnya, saat ini masih banyak anggota Polri yang belum bisa memenuhi minimal 4 ketrampilan tadi, sehingga mutu pelayanan Polri kepada masyarakat luas belum memuaskan. Namun demikian juga patut disyukuri karena sudah lumayan banyak juga anggota Polri yang tidak buta huruf di era globalisasi saat ini terutama yang bertugas di kota besar, walaupun jumlahnya sangat sedikit sekali bila dibandingkan dengan yang masih buta huruf.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan

Pendidikan Pengembangan Spesialis Bahasa di Sebasa Polri 2010 Gel. I

Security Certification Program Course 96 Nairobi, Kenya