Kunjungan ke almamater SMAN 2 Tulungagung

Acara kunjungan ke almamaterku SMAN 2 Tulungagung atau SMAN 1 Boyolangu Tulungagung adalah sebuah rencana dadakan yang disponsori oleh Mrs. Anik Purwani seorang guru Bhs Inggris di SMPN 1 Tulungagung. Mrs. Anik ini dulunya adik kelas sewaktu masih di SMAN 2 Tulungagung (SMADATA) dan ketemu kembali lewat Facebook setelah sekian lama hilang.
Sebelumnya memang saya sudah ada rencana untuk bisa mengunjungi almamater sekolah SMAku dulu dan baru kemarin hari Jum'at 29 Januari 2010 terlaksana dengan baik berkat sponsor para adik-adik kelas angkatan 1991 Trio Zaini Mustofa-Anik Purwani-Eni Rahmawati.
Kebetulan saat itu aku lagi cuti, jadi aku gunakan kesempatan ini untuk mengunjungi almamater sekolahku dulu dan sekaligus bernostalgia dengan para guru semua.
Aku tiba di SMAN 1 Boyolangu (SMANSA BOY) bersama dengan Zaini Mustofa, Anik Purwani dan Eni Rahmawati sekitar jam 08.45 wib. Begitu tiba di halaman sekolah, terlihat jelas sekali perubahan yang menyolok sejak kutinggalkan sekolah ini 19 tahun lalu. Hampir semua bangunan gedungnya kelihatan habis direhab dan sebuah masjid berdiri kokoh di sisi sebelah utara lapangan tenis. Masih ingat saat itu kalau mau jum'atan di sekolah, kita terpaksa menggunakan gedung aula sebagai tempat sholat jum'at.
Saya diterima oleh Pak Endro Guru BP, bu Siti Fadilah dan juga Pak Subandi (Kasek) serta bertemu dengan beberapa guru yang sebagian aku lupa namanya. Ternyata waktu 19 tahun telah merubah segalanya. Guru-guru yang dulu masih kelihatan gagah dan berwibawa, sekarang sudah nampak sepuh termakan oleh usianya. Hanya ada satu guru saya yang masih kelihatan gagah dan berwibawa yaitu Pak Prianto. Seingat saya beliau ini dulu ngajar PSPB dan hobbynya main volly sama kita-kita. Beberapa guru yang waktu itu sudah sepuh rupanya sudah banyak yang pensiun dan bahkan beberapa diantaranya sudah meninggal. Semoga arwah beliau semua sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa diterima di sisi Alloh SWT dan diterima semua amal sholehnya serta diampuni semua dosa-dosanya, amin.
Bu Siti Fadilah yang tadi aku sebutkan itu adalah temanku sewaktu di SMPN 2 Tulungagung dan SMAN 2 Tulungagung. Rupanya beliau betul-betul mencintai almamater sekolahnya dulu hingga pengabdian terakhirnya di SMADATA atau SMAN 1 Boyolangu Tulungagung sebagai guru matematika.
Kegiatan yang aku lakukan selama di sekolah ini adalah "Share Session" atau berbagi pengalaman untuk memotivasi adik-adik kelasku, supaya mereka bisa memiliki wawasan yang luas ke depan dalam menyongsong era globalisasi. Saat ini SMAN 1 Boyolangu juga telah merintis untuk menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI) dengan membuka 9 kelas 1 baru SBI dengan kapasitas murid 40 orang per kelas. Memang untuk masuk sekolah ini perlu biaya yang lumayan mahal juga karena memang metode pengajaran yang digunakan semuanya menggunakan sistem audio visual dengan komputerisasi dan juga ruangan kelasnya ber-AC.
Saat menyampaikan presentasiku, aku sengaja mencoba menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Ternyata mayoritas mereka bisa mengerti dan memahami apa yang saya sampaikan walaupun pada saat sessi tanya jawab mereka masih belum berani menggunakan bahasa Inggris untuk mengajukan pertanyaan.
Pengalaman penugasan internasional sebagai Polisi PBB merupakan bahan cerita yang menarik perhatian mereka dan rata-rata mereka sangat antusias menyimak apa yang saya paparkan. Hampir 15 orang lebih yang telah mengajukan pertanyaan selama acara berlangsung, artinya mereka betul-betul menyimak dan tertarik dengan materi paparan saya sehingga bisa memotivasi mereka untuk aktif bertanya. Saya sampaikan kepada mereka semua bahwa untuk bisa ngomong dalam bahasa Inggris harus ada keberanian dan jangan pernah takut salah, walaupun kosakata yang dimiliki masih sedikit.
Karena hari itu hari Jum'at dan waktu sudah menunjukkan jam 11.00 wib akhirnya acara saya akhiri, kemudian saya dan rombongan menghadap Kepala Sekolah untuk menyumbangkan sebuah buku "Jejak Bhayangkara Polri dalam konflik Darfur" yang merupakan bukti sejarah kami Formed Police Unit (FPU) Indonesia dalam keterlibatannya mengemban misi perdamaian dunia. Sebelum meninggalkan sekolah tercinta ini, saya sempat bernostalgia untuk melihat-lihat keliling ruang-ruang kelas dimana dulu saya pernah belajar. Semoga SMAN 2 Tulungagung atau SMAN 1 Boyolangu Tulungagung tetap eksis dan bisa melahirkan tokoh-tokoh nasional maupun internasional masa depan.
Bravo almamaterku!!!!!!!!!!!!!

Komentar

Taty Ginting mengatakan…
Sangat Menarik... Mrs. Anik Purwani apakah mempunyai facebook? Kalau ada tolong kasih tau akunnya.. karena ada berita menarik untuk SMPN 1 Tulungagung... bertepatan dengan ulang tahunnya dibulan Juli ini... thanks sebelumnya...

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Pengembangan Spesialis Bahasa di Sebasa Polri 2010 Gel. I

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan

Security Certification Program Course 96 Nairobi, Kenya