Outing Program ke LIPIA dan Dubes Saudi Arabia

Outing program kelas Bahasa Arab Dasar untuk Perwira Pertama gelombang I /2010 kali ini masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu kunjungan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam Arab (LIPIA) Saudi Arabia dan kunjungan ke Duta Besar Saudi Arabia. Dua lokasi yang berbeda ini menyebabkan sedikit kepenatan dalam perjalanan, karena lalu lintas Jakarta yang selalu macet, walaupun di jalan tol sekalipun. Kami berangkat dari Sekolah Bahasa Polri di Cipinang sekitar pukul 08.00 wib dengan menggunakan bis dinas (pinjeman) dari Denma Mabes Polri. Tujuan perjalanan yang pertama adalah LIPIA, karena kita sudah buat kesepakatan akan tiba di LIPIA sekitar pukul 09.00 wib. Lokasi LIPIA berada di jalan Buncit Raya Jakarta Selatan dan untuk mempermudah perjalanan maka kami memutuskan lewat tol saja. Tapi ternyata jalan tol yang kami lewati juga macet dan kalau tidak macet bukan Jakarta namanya. Akhirnya sekitar pukul 09.05 wib kami tiba di lokasi LIPIA dan langsung disambut oleh beberapa staf serta para santrinya.
Perlu diketahui, LIPIA ini sebuah lembaga setingkat Universitas yang khusus mengajarkan ilmu keIslaman yang berafiliasi dengan beberapa Universitas Islam terkenal di Arab Saudi seperti Universitas Ummul Quro', Universitas Madinah dan beberapa Universitas lainnya di Saudi Arabia. Begitu memasuki gedung LIPIA, kami langsung diarahkan menuju ke ruang rapat utama dan diterima langsung oleh Mudir (Pimpinan) LIPIA Ustadz Dr. Abdullah bin Hudhaidh As Sulamy. Dalam kata sambutannya beliau mengucapkan terima kasih banyak atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik antara LIPIA dengan Sebasa Polri. Kemudian saya mewakili Ka Sebasa memberikan kata sambutan yang intinya adalah ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerjasama yang baik selama ini. Dalam acara ramah tamah ini, kami diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri satu per satu serta mengajukan beberapa pertanyaan yang tentunya harus pakai bahasa Arab. Acara ramah tamah diakhiri dengan penyerahan cindera mata dari siswa kelas Arab kepada Mudir LIPIA dan kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi serta melihat langsung proses kegiatan belajar di beberapa kelas serta mengunjungi perpustakaan modern. LIPIA memiliki sebuah perpustakaan yang modern dengan computerized system serta memiliki koleksi kitab hadist dan tafsir lebih dari 60 ribu. Sedangkan untuk proses belajar, kelas santri putra dipisahkan dengan kelas santri putri. Untuk santri putri mereka memperoleh pelajaran di kelas tanpa Ustadz secara langsung, namun dengan melihat tayangan video layar lebar Ustadz yang sedang mengajar di kelas putra. Hal ini semata-mata karena aturan hijab dalam syari'at Islam di LIPIA diberlakukan ketat. Jadi jangan berharap santri putra bisa bertemu langsung dengan santri putri. Kemudian kami dibawa ke lab bahasa untuk diajak menonton tayangan tentang LIPIA dalam bahasa Arab. Untuk mendaftar jadi mahasiswa di LIPIA harus melalui seleksi ketat, semua calon mahasiswanya harus sudah mahir bahasa arab. Namun ada juga jenjang pendidikan diploma 1 tahun bahasa arab untuk umum. Rata-rata dosennya berasal dari beberapa negara Arab, seperti Saudi Arabia, Mesir, Sudan dan Indonesia sendiri. Kunjungan siswa Sebasa Polri ini adalah untuk studi banding tentang proses belajar bahasa Arab, sehingga akan lebih merangsang minat belajar bahasa Arab bagi anggota Polri. Sekitar pukul 11.30 acara kunjungan ke LIPIA berakhir dan kami langsung berpamitan kepada Mudir LIPIA serta beberapa staf, namun sebelum meninggalkan LIPIA kami menyempatkan diri untuk foto bersama sebagai kenang-kenangan. Dari Buncit Raya selanjutnya kami menuju kediaman Duta Besar Saudi Arabia di daerah Menteng. Lagi-lagi kami dihadapkan pada kemacetan yang tiada habisnya di Jakarta ini. Untuk mencapai kediaman Dubes Saudi Arabia kami membutuhkan sekitar 30 menit. Ternyata kemacetan di sepanjang jalan yang kami lalui lebih banyak disebabkan oleh kurangnya akses jalan yang telah termakan oleh jalur busway, sehingga lebar jalan berkurang, sementara jumlah kendaraan terus bertambah tiap tahun. Bahkan ada pemandangan yang unik ketika sebuah busway melaju kencang di jalurnya dengan diikuti oleh puluhan sepeda motor, sehingga kelihatan unik, kayak anak bebek mengikuti induknya.
Sekitar pukul 12.20 wib akhirnya kami sampai juga di wisma Duta Besar Saudi Arabia. Setelah bis yang kami tumpangi parkir di depan wisma, maka satu per satu kami semua turun dan langsung diterima oleh staf Dubes Saudi. Selanjutnya kami diajak masuk ke dalam rumah dan ternyata sudah ditunggu oleh beliau Duta Besar Ustadz Dr. Abdurrahman bin Mohammad Amin Al Khayyat. Beliau sudah menjabat Dubes Saudi Arabia untuk Indonesia selama 4 tahun lebih. Beliau menyambut kedatangan kami dengan penuh keakraban dan sangat memuliakan tamunya. Begitu kami masuk rumah maka kami langsung diarahkan ke ruang tamu yang cukup besar (biasanya dipakai untuk menjamu tamu-tamu kenegaraan). Inilah yang menjadi kebanggaan bagi kami, karena beliau menerima kami layaknya tamu kenegaraan dengan suasana yang akrab. Dalam kata sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dari siswa bahasa Arab Sebasa Polri. Ini merupakan bentuk kerjasama yang baik untuk meningkatkan kemampuan anggota Polri di bidang bahasa Arab. Beliau juga menjanjikan, insyaAlloh untuk siswa kelas Bahasa Arab yang meraih prestasi terbaik akan diberi hadiah Umroh atau Haji. Sungguh ini merupakan hadiah yang tak ternilai harganya disamping juga sebagai perangsang motivasi belajar para siswa kelas arab. Memang sejak tahun 2007 lalu ketika saya mengikuti pendidikan bahasa Arab, saat itu Dubes Saudi juga menjanjikan hadiah Umroh untuk siswa yang berhasil meraih prestasi juara 1, sehingga pada saat itu semua siswa langsung tancap gas untuk meraih prestasi terbaik dan akhirnya hadiah tersebut jatuh kepada Ipda Indras Purwoko dari Polda Kalteng. Dan pada musim Haji tahun 2009 lalu Dubes Saudi memberikan hadiah kepada Gadik/Dosen Bahasa Arab serta siswa yang meraih predikat juara 1. Gadik yang beruntung adalah ustadz Ismail Hamzah dan dan Brigadir Dedi Ariyanto dari Polda Lampung. Dalam acara tatap muka, beliau memberikan kesempatan kepada para siswa kelas Arab untuk mengajukan pertanyaan. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan seputar apa pendapat Dubes tentang konflik Palestina-Israel. Ada juga yang menanyakan bagaimana peluangnya kerjasama pertukaran anggota Polisi untuk saling mendapat kesempatan belajar di Arab Saudi. Setelah acara tanya jawab selesai, kami semua diundang untuk makan siang bersama dengan menu khas Arab seperti nasi kebuli dengan kambing muda, sate kambing dan sate ayam, dan lain-lain. Selanjutnya acara sholat dhuhur berjama'ah dan salah satu siswa Iptu Syakirun dari Kalbar diperintah pak Dubes untuk menjadi imam. Ya....baru kali ini bisa merasakan jadi imam sholat untuk seorang Dubes, apalagi Dubes Saudi Arabia. Selesai sholat dhuhur, kami semua langsung diajak kembali ke ruang tamu untuk minum teh bersama dan melanjutkan ramah tamah sejenak. Sebelum acara berakhir, salah satu siswa IPDA Refindo minta kenang-kenangan khusus dari beliau berupa kopyah putih dan sorban merah. Akhirnya beliau kembali naik ke lantai dua untuk mengambil oleh-oleh khusus bagi Refindo.
Wah, memang beliau ini sangat ramah dan betul-betul memuliakan tamunya. Mudah-mudahan Alloh SWT memberikan balasan yang setimpal kepada beliau, aamiin....
Sebelum mengakhiri acara, kami memberikan cindera mata dari Sebasa Polri dan beliau juga memberikan oleh-oleh untuk kami semua berupa : Al Qur'an dan Terjemahnya, Payung, tas pinggang, foto Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta Pintu Ka'bah.
Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami, karena kehadiran kami disambut oleh beliau dengan penuh keakraban dan suasana kekeluargaan. Memang benar apa yang disabdakan Rasullulloh Muhammad SAW bahwa silaturahim itu memanjangkan umur dan mendatangkan rizki. Dengan kunjungan ini, akhirnya kami mendapat rizki berupa bingkisan dari Dubes Saudi Arabia dan juga insyaAlloh hadiah haji atau umroh bagi siswa yang berprestasi.

Komentar

Anonim mengatakan…
ooooooooo
Mhn ijin ndan, mhn petunjuk? Apakah program hadiah rangking 1 berlaku juga untuk sebasa brigadir apa harus perwira? Www.situspolisi.com
hsoegiharto70 mengatakan…
Hadiah umroh atau haji diberikan oleh Dubes Arab Saudi kepada Siswa Kelas Bahasa Arab baik Perwira maupun Bintara dengan syarat dan ketentuan berlaku. Kalau pas waktunya dekat dengan hari haji ya in syaa Alloh mendapat hadiah berangkat haji dan kalau kebetulan waktunya masih jauh dengan bulan haji maka akan diberikan umroh....
Tapi, untuk saat ini saya sudah tidak memonitor lagi untuk ketentuan tersebut apakah masih berlaku atau tidak, karena Dubesnya sudah ganti....

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan

Pendidikan Pengembangan Spesialis Bahasa di Sebasa Polri 2010 Gel. I

Security Certification Program Course 96 Nairobi, Kenya