Situasi Keamanan di Darfur tegang

Hari ini Senin 26 januari 2009, sekitar jam 10.00 telah terdengar suara ledakan yang cukup keras, walaupun sumber suara tersebut belum diketahui dengan pasti. Tapi menurut rekan-rekan tim taktis FPU Indonesia yang sedang patroli di lapangan, suara tersebut berasal dari ledakan bom yang ditembakkan dari pesawat udara di sekitar kota El Fasher.

Berikut ini kutipan berita dari UNAMID tentang situasi keamanan di Darfur saat ini:

Juru bicara UN/AU Noureddine Mazini mengatakan kepada Radio Miraya FM pada tanggal 25 Januari 2009 bahwa situasi keamanan di Darfur sedang tegang, khususnya di Darfur Selatan. Dan pertempuran sengit kemarin antara pasukan pemerintah Sudan (GOS) dengan JEM (Justic and Equality Movement) di Muhajiriya telah menimbulkan pengaruh ke daerah lain termasuk Gereida, menjadikan penderitaan para pengungsi bertambah.
Mazini mengatakan bahwa UNAMID sedang berusaha keras untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah yang terkena konflik, khususnya ketika mereka satu-satunya organisasi kemanusian yang masih bekerja di sana, setelah adanya penarikan organisasi kemanusiaan lainnya.

Dia mengatakan bahwa UNAMID akan terus mengupayakan adanya dialog dengan pihak-pihak yang bertikai dan meyakinkan para pihak yang bertikai bahwa peningkatan eskalasi hanya akan membuat situasi dan kondisi semakin rumit.
Di sisi lain, JEM mengatakan bahwa GOS telah melanjutkan serangan udaranya di Muhajiriya. Dr. Ibrahim Jibril pemimpin JEM mengatakan bahwa JEM masih menguasai wilayah tersebut, walaupun telah dibom bardir. Jibril lebih jauh menolak eksistensi mediasi antara JEM dan SLA (Sudan Liberation Army).

BBC News
Pemberontak Darfur mengutuk pengeboman.

Sunday, 25 January 2009
Pemberontak dan pasukan perdamaian PBB telah menduga pemerintah Sudan telah melakukan pengeboman terhadap kota Muhajiriya. Sedikitnya seribu warga sipil telah mengungsi dari rumah-rumah mereka dari kota yang dikuasai pemberontak tersebut akibat pengeboman itu, kata pemberontak dan pasukan perdamaian PBB di lapangan. Pasukan Perdamaian PBB di Darfur telah mengkorfirmasi tentang serangan tersebut, akibat pengeboman itu telah menewaskan sedikitnya seorang anak kecil dan menghanguskan banyak rumah penduduk. Serangan udara telah dilarang di Sudan sesuai perjanjian damai antara Pemerintah Sudan (GoS) dan kelompok pemberontak. Namun, diawal bulan ini saja militer Sudan telah mengakui adanya pengeboman tersebut di wilayah Darfur. Juru bicara militer Sudan mengatakan bahwa mereka telah mentarget para pemberontak yang telah gagal memenuhi kesepakatan gencatan senjata yang telah diumumlan bulan November 2008 lalu. Setelah serangan terakhir, juru bicara pasukan perdamaian PBB UNAMID mengatakan bahwa warga sipil yang mengungsi akibat pengeboman hari Sabtu lalu telah menjadi pengungsi di dekat markas PBB di luar kota Muhajiriya.
Namun, juru bicara pemberontak JEM, Gibriel Fediel, juga mengatakan pada BBC bahwa pasukannya telah membuat strategi untuk membawa perdamaian di Darfur. Fediel mengatakan strategi itu telah disampaikan kepada Amerika Serikat dan mengajaknya untuk bergabung dalam proses perdamaian yang konprehensif. Dalam proposalnya dia menghendaki adanya pertemuan dengan Pemerintah Sudan untuk mendiskusikan confidence-building measures termasuk perlindungan terhadap para pengungsi, pembebasan tawanan perang, jaminan penyaluran bantuan dan penghentian pengeboman. Ini juga termasuk deklarasi kesepakatan damai dari kedua pihak untuk mengakhiri semua pertikaian. Amerika Serikat akan mengajukan proposal damai ini kepada Pemerintah Sudan kata Fediel, meskipun belum terdengar adanya respon dari Pemerintah Sudan. Fediel mengatakan JEM menginginkan proses damai ini meliputi semua pihak yang bertikai, dengan menentukan kriteria kelompok mana saja yang betul-betul mendukung perdamaian di Darfur. Bahkan termasuk kelompok SLA (Sudan Liberation Army) yang dipimpin Minni Minawi yang telah mengadakan perjanjian damai dengan Pemerintah Sudan juga harus diikut sertakan dalam pneyelesaian akhir konflik ini. "Minni adalah bagian dari masyarakat Darfur", kata Fediel. "Bahkan mereka yang tidak bersenjatapun atau yang berperang melawan kami, ataupun yang memilih damai lebih dahulu dengan Pemerintah Sudan juga termasuk di dalamnya".
Pejabat senior Pemerintah mengatakan mereka memiliki informasi intelijen yang mengatakan bahwa JEM akan melakukan serangkaian serangan sebelum putusan ICC dikeluarkan. Hakim di ICC Den Hagg diharapkan mengeluarkan putusan tentang penerbitan surat perintah penangkapan untuk Presiden Sudan Omar Al-Bashir. Pada bulan mei tahun lalu, JEM telah menyerang Khartoum dan Omdurman dan menguasai beberapa bagian kota sebelum akhirnya dapat dipatahkan oleh pasukan Pemerintah Sudan. Fediel mengingatkan bahwa Pemerintah Sudan mungkin akan menyatakan negara dalam keadaan darurat jika ICC menerbitkan surat perintah tersebut dan mengatakan bahwa JEM tidak terlibat dalam serangan lebih lanjut ke ibukota Khartoum kecuali jika hal ini diperlukan. "Pilihan ini mungkin terjadi jika pemerintah melakukan kesalahan. Kami harus melindungi warga kami", kata Fediel.
Salam dari El Fasher
Garuda 06 out....

Komentar

Anonim mengatakan…
Bang, jam brp abg klu OL ? Jd aku biar bisa chatting dgn abg ? Abg mgkn kurang promosi shg ke - 3 voters itu tetap aja aku org nya . Ntar klu abg ada krm e-mail atau chat dgn org sambil promosi visit my blog di alamat........... Gitu lho bang ?
Nantikan kehadiranku bergabung dgn abg, Bravo Garuda Bhayangkara.
(Ambarita)
Anonim mengatakan…
26 maret 2009,

sorry ya aku baru bisa buka blogmu...
itupun karena sama saidah, ditanyain terus.

blognya lumayan, padahal aku juga belom punya blog.

salam aja buat regada 32 yang ikutan ke Sudan
(ayunda)
hsoegiharto70 mengatakan…
Thanks ayunda atas commentnya....
btw, dari Regada hanya aku sendiri nih....a Lone Ranger
hsoegiharto70 mengatakan…
Halo Lai Ambarita,
aku kadang anytime OL base on the connection sih.....
ini juga udah termasuk promosi gitu lho...

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan

Pendidikan Pengembangan Spesialis Bahasa di Sebasa Polri 2010 Gel. I

Security Certification Program Course 96 Nairobi, Kenya