Musibah Ini Sedang Menimpa Anak Negeri


kami datang wahai UNAMID, kami datang memenuhi panggilanmu UNAMID.........

Akhirnya, kami semua berangkat juga ke Darfur Sudan setelah melalui penantian yang panjang sejak maret 2006. Kedatangan FPU Indonesia sudah ditunggu sejak Desember 2007, namun baru hari ini Minggu 12 Oktober 2008 kami FPU Indonesia bisa memenuhi panggilan UNAMID untuk partisipasi dalam Peace Keeping Force di Darfur......

ayo rame-rame cek barang di kontainer.......
Setelah enam bulan barang-barang tiba di mission area, maka tugas kami adalah mengecek kondisi barang-barang yang telah dikirim sejak 10 April 2008 lalu. Dan ternyata banyak barang-barang terutama kontainer untuk base camp yang mengalami kerusakan......




tiada gurun terlalu luas, buat kami berpatroli......

dengan kendaraan pick-up patroli yang kita kirim dari Indonesia inilah kami tiap hari berpatroli, panas terik matahari dan debu padang pasir sudah menjadi makanan sehari-hari buat kami,


tiada hari tanpa debu saat patroli......

dan dari atas pick-up patrol inilah kami menyapa semua orang, kami hadir disini bukanlah sebagai lawan, tetapi kami adalah kawan, saudara dan mitra masyarakat......




Air, sumber kehidupan yang mahal harganya........
Moya....Moya....uridu moya....... itulah kata yang sering kita dengar....
yang artinya Air...Air....saya butuh air.....
Ya, air disini merupakan barang yang mahal harganya, air sebagai sumber kehidupan bagi kita semua, dengan air kita bisa bertahan hidup, maka marilah kita rubah sikap kita menjadi lebih peduli dengan air........


do'akan kami, semoga sukses dalam menjalankan amanah ini.......

do'akanlah kami FPU Indonesia ini bisa sukses mengemban amanah dari UNAMID untuk menjaga dan menciptakan perdamaian di bumi El Fasher Darfur Sudan, tentu tanpa pertolonganMu ya Alloh, mustahil kami berhasil dalam mengemban amanah ini......................... kami yang kadang lalai, kami yang kadang sombong, kami yang kadang takabur, maka ampunilah kami dan tunjukkanlah kami ke jalan yang Engkau ridhoi dan Engkau berkahi.....

masih adakah masa depanku nanti....?

aku juga ingin bisa sekolah seperti anak-anak yang lain, ingin pintar, ingin bermain dan ingin yang lainnya........ Tapi, apakah mereka peduli dengan nasibku ini? Apakah mereka peduli dengan masa depanku nanti? Coba lihat mataku, aku menatap masa depanku dengan penuh kebimbangan........

rumahku adalah surgaku........
sejelek apapun, inilah rumahku sendiri, walaupun harus berada di kamp pengungsi yang penuh sesak, tapi apa boleh buat, aku, anak-anakku dan istriku terpaksa harus berada disini, supaya kami semua bisa bertahan hidup dari kejamnya para penguasa.......

Ya Alloh........., berapa luas padang gurun ini....?


tak pernah terbayangkan, kalau akhirnya kami harus mengawasi hamparan pasir yang luas tak terbatas....... Hanya debu-debu beterbangan serta tiup angin yang kencang yang kami temui, terkadang kami sapa mereka para penggembala ternak dengan ramah.......

Disana sini hanya ada padang luas dengan beberapa semak belukar...

ya, inilah alam yang keras, dengan hamparan pasir yang luas serta beberapa semak belukar, mereka bisa bertahan hidup.......

aku sedang menanti uluran tanganmu wahai teman.......

aku tak tahu harus kemana melangkahkan kakiku, tiap hari kulalui hidupku dengan bermain bersama teman-temanku di hamparan debu pasir gurun IDP Camp ini, gara-gara perang akhirnya aku harus kehilangan masa indahku seperti dirimu wahai temanku, aku sedang menanti uluran tanganmu yang tulus wahai temanku.........

Salam dari El fasher

Garuda 6 out


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Sudan

Pendidikan Pengembangan Spesialis Bahasa di Sebasa Polri 2010 Gel. I

Security Certification Program Course 96 Nairobi, Kenya